Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

METODE PENGAJARAN DRIIL sbm

A. METODE PENGAJARAN DRIIL ( LATIHAN )

1. Pengertian Metode Driil

Metode drill / latihan merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Karena hal semacam ini harapan pelajaran yang telah diberikan kepada anak didik dapat mengingat dengan baik.
Adapun metode drill , menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut;
a). Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. (Roestiyah N.K, 1985:125).
b). Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anakanak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. (Zuhairini, dkk, 1983: 106).
c). Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. (Shalahuddin, dkk, 1987: 100).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latihan) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Didalam metode latihan /drill seorang guru harus bisa menempatkan waktu kapan dan bagaimana metode ini digunakan terhadap anak didik, karena kalau guru salah menempatkan metode ini dapat menyebabkan pelajaran yang diberikan oleh guru tidak menarik. Oleh karena itu anak didik akan bosan, hal ini mungkin saja terjadi pada mereka.
Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.

Drill wajar digunakan untuk :
• Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat ( musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya )
• Kecakapan mental, misalnya: menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan sebagainya
Dalam menerapkan metode drill ini harus di perhatikan beberapa hal, antara lain ::
• Selingilah latihan agar tidak membosankan / usahakan agar latihan tersebut jangan sampai membosankan anak didik, karena waktu yang di pergunakan cukup singkat.
• Latihan betul-betul di atur sedemikian rupa sehingga betul-betul menarik perhatian anak didik, dalam hal ini guru harus berusaha menumbuhkan motif untuk berpikir.
• Agar anak didik tidak ragu maka anak didik terlebih dahulu di berikan pengertian dasar tentang materi yang akan di berikan.
• Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan
• Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan
• Lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa
• Perhatikan kesalahan - kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula
Jadi metode drill berfungsi untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang telah merupakan kenyataan serta usaha untuk memperoleh ketangkasan, ketetapan dan keterampilan latihan tentang sesuatu yang di pelajari.

2. Tujuan Metode Drill

Tujuan dari metode ini adalah:
 Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
 Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak didik
 Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
 Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
 Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.

Tujuan metode drill (latihan siap) adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anak itu dan siap dipergunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. (Pasaribu dan B. Simandjuntak, 1986: 112). Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1985: 125-126) dalam strategi belajar mengajar teknik metode drill (latihan siap) ini biasanya dipergunakan untuk tujuan agar siswa:
a. Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olah raga.
b. Mengembangkan kecakapan mental, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungan.
c. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
d. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti sebab akibat banjir - hujan; antara tanda huruf dan bunyi -ing, -ny dan lain sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.

Dari keterangan-keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.


3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Drill

a). Kelebihan metode driil

Metode latihan (driil) mempunyai beberapa kelebihan antara ain :
• Pengertian yang dipahami siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
• Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
• Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
• Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
• Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
• Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
• Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
• Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.
Menurut Yusufdan Syaifiil Anwar (1997: 66) kebaikan metode drill (latihan siap) adalah;
a. Dalam waktu yang tidak lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
b. Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar.
c. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinue dan disiplin diri, melatih diri, belajar mandiri.
d. Pada pelafalan agama dengan melalui metode latihan siap ini anak didjk menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada allah.
Sedangkan menurut Zuhairini, dkk, (1983: 107) menguraikan hal tersebut sebagai berikut:
a. Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan
b. Para murid akan memiliki pengetahuan siap.
c. Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.

b). Kelemahan metode drill

Disamping beberapa kelebihan diatas, metode drril juga mempunyai beberapa kekurangan sbb :
• Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
• Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
• Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
• Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru. Hal mi bertentangan dengan prinsip belajar di mana siswa seharusnya mengorganisasi kembali pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan situasi yang mereka hadapi.
Usaha mengatasi kelemahan metode latihan (driil methode):
1). Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dsb.
2). Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa saja yang harus dikuasai.
3). Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis. Kalau pada latihan pertama, pelajar tidak berhasil, maka guru harus mengadakan perbaikan, lalu penyempurnaan.
4). Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5). Sifat latihan, yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan, yang keduanya harus dimiliki oleh peserta didik.

B. METODE TANYA-JAWAB
Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tanya jawab. Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut menggunakan metode tanya jawab. Misalnya dalam pengajaran dengan metode ekspositori guru mengajukan pertanyaan dan murid memeberikan jawaban. Cara mengajar ini tidak dapat disebut menggunakan metode tanya jawab, walaupun sering terjadi tanya jawab.
Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajaran disajikan melaui tanya jawab. Dengan metode ini siswa menjadi lebih aktif daripada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru harus mereka jawab. Atau mungkin mereka balik bertanya jika ada sesuatu yang tidak jelas beginya. Meskipun aktivitas siswa makin besar, namun kegiatan dan materi pengajaran masih ditentukan menurut keinginan guru.

1. Pengertian dan Tujuan Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
Metode Tanya Jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Metode tanya jawab dilakukan :
 Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.
 Sebagai selingan dalam pembicaraan.
 Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
 Untuk mengarahkan proses berfikir.
Proses tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode tanya jawab sebagai berikut:
1). Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa.
2). Untuk merangsang siswa berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
3). Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.
4). Melanjutkan (meninjau) pelajaran yang lalu.
5). Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasama siswa.
6). Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa. .
7). Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar

2. Tehnik Dalam Metode Tanya Jawab
Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tehnik yang digunakan guru dalam mengajukan pertanyaan :
a). The Mixe Strategy yakni mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.
b). The Speaks Strategy yakni menggunakan pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.
c). The Pleteaus Strategy yakni mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
d). The Inductive Strategy yakni dengan berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.
e). The Deductive Strategy yakni Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.

Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran:
 Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan sudah tertanam pada siswa. Biasanya pertanyaan berpangkal kepada apa, kapan, di mana, berapa, dan yag sejenisnya.
 Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana cara berpikir anak dalam menanggapi suatu persoalan. Biasanya pertanyaan ini dimulai dengan kata mengapa, bagaimana.
Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri:
1). Pertanyaan hendaknya bersifat mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.
2). Kata-kata yang dipergunakan harus jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.
3). Pertanyaan itu harus mengandung satu penafsiran.
4). Kalimat pertanyaan hendaknya singkat.
5). Setiap pertanyaan hendaknya mengandung satu masalah.
6). Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman siswa.

Agar siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, guru hendaknya berlaku sebagai berikut :
1). Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya
2). Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
3). Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya dan lebih bermutu

3. Keunggulan Dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode Tanya jawab. Berikut keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab :
a. Keunggulan metode tanya jawab

 Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja.
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya/ mengemukakan hal-hal yang belum jelas dimengerti sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa dan dapat menjelaskan kembali..
 Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala sesuatu yang diterangkan.
 Mengetahui perbedaan pendapat siswa, guru dan membawa kearah suatu diskusi.

b. Kekurangan metode tanya jawab

 Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok persoalan. Bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
 Apabila terjadi perbedaan pendapat akan membutuhkan waktu lebih lama.
 Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1) Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid menjawab bahan materi yang diperolehnya. Adapun tujuan metode Tanya jawab yakni untuk mengetahui seberapa jauh kefahaman siswa terhadap materi, memberi kesempatan siswa bertanya apa yang belum difahami, memotivasi siswa dan melatih anak berfikir berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
Metode drill (latihan) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Tujuan dari metode drill (latihan siap) adalah untuk melatih kecakapan-kecakapan motoris dan mental untuk memperkuat asosiasi yang dibuat.
2) Adapun tehnik Tanya jawab : The Mixe Strategy, The Speaks Strategy, The Pleteaus Strategy, The Inductive Strategy dan The Deductive Strategy.
3) Kelebihan metode driil :
a). Pengertian yang dipahami siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang.
b). Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan.
c). Peserta didik memperoleh kecakapan motoris dan mental,
d). Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
e). Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajarinya.
Keunggulan metode Tanya jawab:
a). Kelas akan menjadi lebih hidup.
b). Baik untuk melatih anak didik untuk berani mengemukakan pendapat.
c). Akan membawa kelas kesuasana diskusi
d). Metode Tanya jawab digunakan sebagai pelengkap metode ceramah metode ini dapat dipakai sebagai tolak ukur secara umum dan tidak keseluruhan
4) Kelemahan metode drill :
a). Menghambat bakat dan inisiatif anak didik
b). Dapat menimbulkan verbalisme, Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis, dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara otomatis.
c). Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan,
Kekurangan metode Tanya jawab
a). Bila terjadi perbedaan pendapat akan menghabiskan banyak waktu.
b). Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar.
c). Dapat menghambat cara berfikir.

B. SARAN
Alhamdulillah kami dapt menyelesaikan makalah kami, dan kami sadar begitu banyak kekurangan dan kekhilafan kami, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman dan Ibu dosen khususnya kami harapkan semoga makalah ini bermanfaat. Amiin….
DAFTAR PUSTAKA


TEGUHSASMITOSDP1.files.wordpress.com/.../14-kode-03-b5-strategi-pembelajaran-dan-pemilihannya...
www.syafir.com/2011/01/08/metode-tanya-jawab
menatap-ilmu.blogspot.com/.../macam-macam-metode-pembelajaran..
pendidikan.blogspot.com/2011/06/metode-tanya-jawab.html
bamumin.wordpress.com/.../makalah-perencanaan-metode-pembelajaran
pustaka.ut.ac.id/website/index.php?...pembelajaran...
idb2.wikispaces.com/file/view/lr2013.pdf
ziazone.wordpress.com/.../metode-pembelajaran-latihan-keterampilan...
















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran agama islam harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran PAI yang bersifat procedural.
Namun permasalan sering kali dijumpai dalam pengajaran terutama pengajaran. Agama islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada peserta didik secara baik, sehingga dipeoleh hasil yang efektif dan efesien serta sering ditemukan murangnya pemahaman pengajar terhadap penerapan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan materi.
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang metode Tanya jawab dan apa-apa yang terkandung didalamnya beserta penerapannya yang mana metode ini merupaka salah satu metode yang bisa diapaki untuk mewujudkan tujuan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan metode Tanya jawab dalam pembelajaran PAI?
2. Adakah tehnik yang digunakan guru dalam metode Tanya jawab dalam pembelajaran PAI?
3. Apa keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab dalam pembelajaran PAI?
4. Bagaimana analisis metode Tanya jawab dalam pembelajaran PAI?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan Tujuan Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaa.
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab bahan materi yang diperolehnya.
Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar, bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab atau dengan sebaliknya.
Metode Tanya jawab dilakukan :
1) Sebagai ulangan pelajran yang telah diberikan.
2) Sebagai selingan dalam pembicaraan.
3) Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
4) Untuk mengarahkan proses berfikir.
Proses Tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode Tanya jawab sebagai berikut:
1) Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasai.
2) Memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.
3) Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
4) Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
B. Tehnik Dalam Metode Tanya Jawab
Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tehnik yang digunakan gfuru dalam mengajukan pertanyaan :
1) The Mixe Strategy yakni mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.
2) The Speaks Strategy yakni menggunakan pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.
3) The Pleteaus Strategy yakni mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
4) The Inductive Strategy yakni dengan berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.
5) The Deductive Strategy yakni Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.
Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri
1) Pertanyaan hendaknya bersifat mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.
2) Kata-kata yang dipergunakan harus jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.
3) Pertanyaan itu harus mengandung satu penafsiran.
4) Kalimat pertanyaan hendaknya singkat.
5) Setiap pertanyaan hendaknya mengandung satu masalah.
6) Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman siswa.
C. Keunggulan Dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode Tanya jawab. Berikut keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab :
a. Keunggulan metode Tanya
1) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
2) Beik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
3) Akan membawa kelas kedala suasana diskusi.
b. Kekurangan metode diskusi
1) Apabila terjadi perbedaan pendapat akan memkana waktu untuk menyelesaikannya.
2) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik perhatian tetapi buka sasaran atau materi yang dituju.
3) Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
D. Analisis Metode Tanya Jawab Dalam Pelajaran PAI
Metode Tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang, untuk berfikir dan membimbing perserta didik dalam mencapai kebenaran, memberikan pengertian kepada seseorang dan memancingnya dengan umpan pertanyaan. Metode ini seringkali digunakan pada zaman nabi dengan para sahabat[4].
Metode Tanya jawab juga bisa membantu kekurangan-kekurangan yang ada pada metode ceramah yang disebabkan kurangnya perhatian peserta didik pada metode ceramah dan biasanya pserta didik akan lebih hati-hati terhadap pelajaran yang menggunakan metode Tanya jawab sebab peserta didik tahu sewaktu-waktu guru akan bertanya.
Metode Tanya jawab hanya dapat dipakai oleh guru secara umum untuk menetapkan perkiraan apakah anak didik yang mendapat giliran pertanyaan sudah memahami pelajaran yang diberikan dan metode ini tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk menetapkan kadar pengetahuan anak didik dalam suatu kelas karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap murid untuk menjawab pertanyaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1) Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid menjawab bahan materi yang diperolehnya. Adapun tujuan metode Tanya jawab yakni untuk mengetahui seberapa jauh kefahaman siswa terhadap materi, membri kesempatan siswa bertanya apa yang belum difahami, memotivasi siswa dan melatih anak berfikir berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
2) Adapun tehnik Tanya jawab :
a. The Mixe Strategy
b. The Speaks Strategy
c. The Pleteaus Strategy
d. The Inductive Strategy
e. The Deductive Strategy
3) Keunggulan metode Tanya jawab
a. Kelas akan menjadi lebih hidup.
b. Baik untuk melatih anak didik untuk berani mengemukakan pendapat.
c. Akan membawa kelas kesuasana diskusi
4) Kekurangan metode Tanya jawab
a. Bila terjadi perbedaan pendapat akan menghabiskan banyak waktu.
b. Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar.
c. Dapat menghambat cara berfikir.
5) Metode Tanya jawab digunakan sebagai pelengkap metode ceramah metode ini dapat dipakai sebagai tolak ukur secara umum dan tidak keseluruhan.
B. Saran
Alhamdulillah kami dapt menyelesaikan makalah kami, dan kami sadar begitu banyak kekurangan dan kekhilafan kami, oleh karena itu kritik dan saran dari temen-temen dan bapak dosen khususnya kami harapkan semoga makalah ini bermanfaat. Amiin…..












Perbedaan pokok diantara metode tanya-jawab dengan metode diskusi terletak pada:
1. Corak pertanyaan yang diajukan guru.
2. Sifat pengambilan bagian yang diharapkan dari pihak siswa. Pada hakekatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah siswa telah mengetahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan, dalam hal lain guru juga bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran siswa. Melalui metode tanya-jawab guru ingin mencari jawaban yang tepat dan faktuaL Sebaliknya dengan metode diskusi, guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang agak berbeda sifatnya. Di sini guru merangsang siswa untuk menggunakan fakta-fakta yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu persoalan. Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mempunyai jawaban yang tepat dan tunggal, melainkan lebih dari sebuah jawaban.
Dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa metode tanya jawab mempunyai hubungan dengan metode apakah yang sedang dipakai guru metode ini sering sukar dibedakan, tujuan dan teknik masing-masing cukup mempunyai perbedaan yang besar sehingga dalam uraian ini seyogianya dibedakan.

Metode Drill dan Metode Latihan
Banyak alat yang dapat membantu orang untuk dapat berhitung cepat den cermat. Daftar kuadrat, daftar akar-akar, dekak-dekak, dan kalkulator misalnya. Tetapi berhitung cepat dan cermat tanpa alat di sekolah tetap diperlukan. Karena itu dalam kegiatan belajar ini akan dibicarakan pula metode drill dan metode latihan. Dalam banyak hal kata drill dan latihan merupakan sinonim. Namun di sini kedua kata itu akan dibedakan artinya.
Sesudah murid memahami penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat positif sampai 100, akhirnya mereka dituntut untuk dapat mengerjaknannya dengan cepat dan cermat. Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar berhitung ini tergantung pada ingatan. Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk hafal. Kemampuan-kemampuan demikian merupakan tujuan-tujuan metode drill.
Lain halnya dengan kemampuan untuk cepat dan cermat menyelesaikan soal seperti :
368+926-289,37x58,688:34,9233x4552,36242
Kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikannya dengan cepat dan cermat tidak diperoleh dengan metode drill. Kecuali hafal fakta-fakta dasar berhitung, diperlukan pula hafal dan terampil menggunakan laogaritma berhitung, dan jika dilakukan tanpa kesalahan akan menghasilkan jawaban yang benar untuk sebuah soal.
Misalnya alogaritma menentukan akar hingga satu tempat desimal.
376,0000=19,39=19,4
1x1=1276
29x9=26115,00
383x3=11,4935100
386x9=34821279
Untuk menentukan akar kuadrat sampai satu tempat decimal digunakan prosedur demikian. Prosedur yang pasti dan tetap ini disebut alogaritma menarik akar (kuadrat) yang merupakan salah satu dari alogaritma berhitung.
Dalam matematika terdapat banyak prosedur pengerjaan yang pasti dan tetap seperti alogaritma berhitung. Misalnya, dalam aljabar untuk menetukan hasil dari pemangkatan
(a+2)(a+3),(a+4)2,(a+5)3
Sebagai penerapan rumus-rumusnya. Demikian pula prosedur pemfaktoran bentuk :
a2+52+62+11a+3,4a2-9b2,a3+27b3
Dalam geometri misalnya cara melukis garis-garis istimewa dalam segitiga ditentukan oleh tiga buah unsurnya.
Hafal alogaritma dan prosedur matematika serta cepat dan cermat menggunakannya merupakan tujuan dari metode latihan dalam pengajaran matematika, sedangkan tujuan dari metode drill adalah agar siswa hafal dan cepat dalam fakta-fakta matematika.
5. Metode Tanya Jawab
Umumnya pada tiap kegiatan belajar mengajar selalu ada tuanya jawab. Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut menggunakan metode tanya jawab. Misalnya dalam pengajaran dengan metode ekspositori guru mengajukan pertanyaan dan murid memeberikan jawaban. Cara mengajar ini tidak dapat disebut menggunakan metode tanya jawab, walaupun sering terjadi tanya jawab.
Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajaran disajikan melaui tanya jawab. Dengan metode ini siswa menjadi lebih aktif daripada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Sebab, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru harus mereka jawab. Atau mungkin mereka balik bertanya jika ada sesuatu yang tidak jelas beginya. Meskipun aktivitas siswa makin besar, namun kegiatan dan materi pengajaran masih ditentukan menurut keinginan guru.
Untuk menghindari keadaan semacam itu, agar siswa atif mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, guru hendaknya berlaku sebagai berikut :
a. Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya. Misalnya, ketika kelas sedang membuat soal latihan pemfaktoran bentukx2+4x-21 ada seorang anak yang menggangu temannya dengan pertanyaan bagaimana caranya untuk mengubah suku tiga itu menjadi suku empat yang diperlukan. Manakah dari pertanyaan berikut sebaiknya diajukan.
“ kamu masih juga belum dapat mengerjakan soal sederhana itu ? atau bagus, kamu bertanya sekarang. Kalau tidak, kamu akan mendapat kesukaran dalam pemfaktoran bentuk ax2+bx+c, penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
b. Menerima siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
Misalnya, siswa mengerjakan pemfaktoran x2-x-6 = (x+3)(x-2)
Pertanyaan diajukan tanpa meyalahkan terlebih dahulu
“Bagaimana caranya kau peroleh hasil itu ? Coba terangkan
Walaupun jawaban yang diberikan betul, guru bisa memeriksa cara siswa mengerjakannya. Coba jelaskan bagiamana itu kau peroleh ? Atau coba perlihatkan cara mengerjakannya. Suruhan atau pertanyaan seperti ini beguna untuk memeriksa apakah proses pengerjaan atau berpikir siswa betul. Jika salah dapat segera dibetulkan.
c. Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya dan lebih bermutu. Misal :
- Benarkah ini ?
- Apakah jawaban ini benar ?
- Mengapa jawabannya demikian ?
- Begaimana cara kau peroleh jawaban itu ?
- Dari mana itu dapat kau peroleh ?
- Bilamana hal itu terjadi ?
Pertanyaan yang jawabannya hanya “Ya”, Tidak, Benar, Salah, Dapat.tidak mungkin dan yang sejenisnya digolongkan kepada pertanyaan yang kurang bermutu. Jawaban-jawabannya tidak menyimpulkan pengertian, proses kerja atau proses berpikir. Pada contoh di atas, pertanyaan pertama merupakan pertanyaan yang bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
mahasiswi STKIP YPM bangko jurusan MIPA prodi matematika

Pengikut