Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

MENGAPLIKASIKAN PENDEKATAN SINTETIK sbm

MENGAPLIKASIKAN PENDEKATAN
SINTETIK
Definisi Pendekatan sintetik

Menurut Ki Hajar Dewantara:
Pendekatan sintetik tersebut apabila seorang siswaakan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah scenario yang sebelumnya tidak terlihat dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapatkan untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.

Menurut Subana:
Pada pendekatan sintetik proses pembelajaran dimana seorang guru dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar dengan menggunakan penggalan pada struktur semula, artinya dalam pembelajaran seorang guru menjelaskan materi pembelajaran tersebut lebih terperinci lagi agar siswa tahu sesuatu yang belum didapatkan dari materi tersebut.

Menurut Budiharsono:
Pada pendekatan ini proses pembelajaran lebih mengarah pada suatu hal yang umum yang umum diketahui oleh siswa sehingga dalam prosesnya seorang peserta didikmenjelaskan kembali sebagai wujud dari proses pembelajaran

Kesimpulan dari pendekatan sintetik:

Pendekatan sintetik merupakan kebalikan dari pendekatan analitik.
Jadi,pada pendekatan sintetik pembahasan mulai dari yang diketahui ke yang didiketahui langkah-langkah secara berurut ditempuh dengan mengaitkan hal yang diketahui dengan hal-hal lain dan yang diperlukan dan tidak diketahui dari soal sehingga akhirnya apa yang tidak dicari dapat ditemukan.
Kekuatan pendekatan sintetik adalah merupakan pendekatan yang logis, seringkali pembahasan dengan pendekatan sintetik lebih singkat daripada analitik.
Penggunaan kombinasi dari kedua pendekatan tersebut akan mengurangi kelemahan pendekatan analitik. Kelemahan dari pendekatan sintetik adalah tidak menjamin pengertian murid mengenai bahan yang dipelajari.
Seorang murid yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar mungkin saja hanya karena hafal langkah-lanhkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki pengertian. Jika demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai macam soal makin lama akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu harus menyelesaikan sebuah bentuk soal dan lupa langkah-langkahnya, maka ia akan gagal dalam penyelesaiannya. Sedangkan murid yang memiliki pengertian jika lupa masih dapat menemukan lagi langkah-langkah itu.


Pendekatan Analitik.

Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendekatan ini akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstruktur informasi kedalam bagian yang lebih kecil (terperinci) untuk mengenali pola atau hubunganya dan mampu mengenali serta membedakan factor penyebab dan akibat dari sebuah scenario yang rumit


Menurut Djuzak, 1996
Pendekatan analitik ini yaitu proses pembelajaran yang prosesnya dilakukan secara terperinci dari setiap mata pelajaran yang akan diajarkan , serta melalukan dialog dengan siswa apabila siswa belum paham dengan materi yang sedang diajarkan sehingga pada proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini siswa akan lebih jelas dan faham atas materi yang diajarkan secara terperinci

Menurut Subana
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode analitik ini subana menggunakan langkah-langkah yaitu dalam proses pembelajaran harus disampaikan secara terstruktur, melakukan proses penguraian terhadap materi yang sedang diajarkan sehingga siswa mampu mencerna materi tersebut

Kesimpulan pengertian Pendekatan Analitik menurut para ahli:
Pembahasan bahan pelajaran biasa dimulai dari hal yang tidak biasa diketahui sampai kepada yang sudah diketahui atau sebaliknya dari yang sudah diketahui menghasilkan apa yang ingin diketahui.
Bila prosedur yang ditempuh adalah dari apa yang belum diketahui ke yang sudah diketahui maka dikatakan menggunakan pendekatan analitik. Pada pendekatan tersebut masalah yang akan diselesaikan perlu dipecah-pecah sehingga jelas hubungan antara bagian-bagian yang belum diketahui dengan yang sudah diketahui.
Dimulai dengan langkah-langkah dari hal yang tidak diketahui dicari langkah-langkah selanjutnya yang mengaitkan hal yang belum diketahui hingga sampai ke hal yang sudah diketahui urutan langkah itu akhirnya mendapatkan apa yang dikehendaki. Kekuatan pendekatan ini adalah pendekatan yang logisdan meyakinkan. Tiap langkah yang dilakukan selalu beralasan hingga pemahaman dapat tercapai.




Contoh pendekatan Analitik Yang Menghasilkan Volume Kerucut
Sebelumnya kita sebagai seorang guru harus menentukan terlebih dahulu pendekatan apa yang akan dipakai/ digunakan dalam pembahasan materi yang akaan disampaikan kepada peserta didik. Setelah itu kita jabarkan dalam bentuk strategi pembelajaran misalnya dengan kita menggunakan alam peraga dalam pembahasan materi yang dissampaikan, bias juga kita sebagi seorang guru memberikan tugas agar siswa lebih paham lagi dengan materi yang sedang dipelajari. Dalam pembahasan kali ini kami penulis akan membahas tentang bagaimana cara menentukan volume kerucut dengan menggunakan pendekatan analitik. Untuk lebih membuat peserta didik paham terhadap materi yang sedang dipelajari kta sebagai seorang guru harus benar-benar tahu apa yang diingan oleh siswa, dan guru harus melakukan pendekatan kepada siswa sehingga pada saat proses pembelajaran siswa akan cepat faham dengan materi yang sedang dibahas.
Pada pembahasan tentang kerucut ini seorang guru dapat juga menggunakan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik akan mudah menyerap materi dengan menggunakan konsep tersebut.
Dalam sebuah kerucut dapat kita lihat bahwa bagian atasnya berbentuk runcing yang masing-masing sisinya kita sebut dengan selimut yang berarti sisinya menyelimuti dari sebuah lingkaran. Dimana apabila kita lihat dalam kehidupan sehari-hari lingkaran itu bentuknya bulat seperti bola. Secara tidak langsung siswa pasti berpikir bahwa bola sering kita temukn dalam kehidupan sehari-hari, bias kita temukan pada bola kaki, kelereng dan masih banyak lagi, dengan mengaitkan pada kehidupan sehari-hari siswa lebih mudah mengerti bentuk dari sebuah kerucut. Seperti yang diketahui setiap benda atau bangun ruang pasti memiliki volume/isi sehingga dapat kita simpulkan bahwa kerucut itu apabila kita buka alasnya yang berbentuk lingkaran maka pada selimut kerucut tersebut dapat kita isi sehingga dapat kita simpulkan bahwa kerucut memiliki volume.
Contoh kerucut yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah topic aping pak tani dan apabila ada acara syukuran biasanya apabila dengan menggunakan adat jawa maka ada yang mananya nasi tumpeng dan biasanya bentuk dari nasi tumpeng itu sendiri menyerupai sebuah kerucut. Apabila kita menjelaskan bangun ruang khususnya utnuk kerucur dan untuk umumnya pada mata pelajaran matematika kita sebagai seorang guru harus benar-benar mempersiapkan strategi yang benar-benar pas dengan keadaan siswa tersebut. Karena matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang mungkin bagi kebanyakan siswa merupakan sebuah mata pelajaran yang sulit, maka apabila seorang guru tidak memiliki strategi yang baik maka dalam proses pembelajaran tersebut siswa akan mudah bosan dan bolak balik keluar kelas dan akan menciptan kondisi yang tidak nyaman didalam kelas.





Aplikasi Pendekatan Analitik dalam Penentuan
Volume Kerucut

Kerucut dapat kita pandang sebagai limas beraturan bersegi-n dengan
n mendekati harga tak hingga.gambar disamping merupakan limas
beraturan persegi n dengan titik puncak T. jika nilai n dibuat mende-
kati tak hingga, maka segibanyak beraturan akan membentuk lingkar-
an yang berpusat di P, dan berjari-jari r sehingga dapat kita simpul-
kan bahwa limas yang memiliki alas berbentuk lingkaran dinamakan
KERUCUT.

Jadi definisi kerucut adalah suatu benda yang dibatasi oleh bidang lengkung (selimut) dan bidang alas yang berbentuk lingkaran.

Dari definisi diatas, dapat kita jelaskan lagi pada gambardibawah ini.
T keterangan:
T = titik puncak
G = garis arah membentuk lingkaran berpusat di O
O = proyeksi T pada bidang alas
TO = tinggi kerucut




g

pada gambar diatas, kita perhatikan bahwa titik O merupakan proyeksi titik T pada bidang alas, maka TO tegak lurus terhadap bidang alas. Kerucut yang demikian kita namakan kerucut lingkaran tegak atau kerucut beraturan. Dalam makalah ini kami hanya membahas tentang kerucut lingkaran tegak saja yang disingkat dengan kerucut.

Luas Permukaan Kerucut
Perlu kita ketahui bahwa, permukaan kerucut terdiri dari dua bidang, yaitu bidang lengkung (selimut) dan bidang alas berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut.
Jika selimut kerucut kita iris menurut apotema (garis pelukis) kemudian kiat buka dan bentangkan pada bidang datar, maka akan kita peroleh satu juring lingkaran seperti gambar berikut:








ℓ l=apotema ℓ
2πr
rr
rrrrr



misalnya panjang apotema adalah ℓ dan jari-jari lingkaran alas adalah r. selimut kerucut merupakan juring lingkaran berjari-jari ℓ dengan panjang busur merupakan keliling lingkaran alas kerucut yaitu 2πr. Dengan demikian kita peroleh rumus luas selimut kerucut, Ls sebagai berikut


L_S=(Panjang busur)/(keliling lingkaran) x luas lingkaran= 2πr/2πl x πl^2=πrl

Jadi luas selimut kerucut berjari-jari alas r dan panjang apotema ℓ adalah




Luas permukaan kerucut seluruhnya merupakan jumlah luas selimut kerucut dan luas lingkaran alas yaitu,


L=L_s+L_(a )
=πrl+πr^2
=πr (l+r)

Jadi luas permukaan kerucut barjari-jari alas r dan panjang apotema ℓ adalah adalah:




Contoh:
Sebuah kerucut mempunyai tinggi 4 cm dan jari-jari lingkaran alasnya 3 cm. hitunglah:
Panjang garis pelukis (apotema)
Luas selimut kerucut
Luas bidang alas
Luas permukaan kerucut

Penyelesaian:
Diketahui: r = 3 cm , dan t = 4 cm
dengan menerapkan teorema phytagoras kita dapatkan panjang
apotema (garis pelukis)
l^2=t^2+r^2
l^(2 )= 4^2+3^2
l=√25
l=5


Luas selimut kerucut
L_s=πrl
=π x 3 x 5
=15π
Luas bidang alas
L_a=πr^2
=π x 3^2=9π

Luas permukaan kerucut
L=luas selimut+luas bidang alas
=15π 〖cm〗^2+ 9π 〖cm〗^2
=24π 〖cm〗^2








Volume Kerucut
Untuk memahami dan menentukan rumus volume kerucut perhatikan uraian berikut






Limas segitiga limas segiempat limas segi lima kerucut

Gambar tersebut memperlihatkan gambar limas segitiga beraturan, limas segiempat beraturan, limas segilima beraturan. Ini dapat kita teruskan sampai segi tak hingga. Makin banyak segi dari bidang alas semakin banyak rusuk-rusuk tegak yang terbentuk. Semakin n mendekati tak hingga,maka bidang alas akan berubah menjadi lingkaran, sedangkan rusuk-rusuk tegaknya akan membentuk selimut (bidang lengkung). Dari proses diatasmaka terbentuklah sebuah kerucut. Jadi dapt kiat simpulkan bahwa kerucut adalah limas memiliki bidang alas berbentuk lingkaran sehingga dari sini kita dapatkan rumus volume kerucut sebagai berikut :

〖 V〗_kerucut= V_limas
V_(kerucut )= 1/3 x luas alas x tinggi
V_(kerucut )= 1/3 x πr^2 x t

Jadi volume kerucut yang berjari-jari alas r dan tinggi t adalah :







Contoh:
Sebuah kerucut mempunyai jari-jari bidang alasnya 8 cm dan tingginya 15 cm. hitunglah volume kerucut tersebut (π = 3,14)

Jawab:
V= 1/3 x luas alas x tinggi

V= 1/3 πr^2 t
V= 1/3 (3,14)x 8^2 x 15
V= 1/3 x 3014,4=1004,8

Jadi diperoleh volume kerucut adalah 1004,8 〖cm〗^3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
mahasiswi STKIP YPM bangko jurusan MIPA prodi matematika

Pengikut